Lokasi Rumah
Panjang yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebuah Rumah Panjang Dayak
Desa yang terletak di desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten
Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Rumah Panjang tersebut diberi sebutan Rumah
Panjang ”Tembawang Riring Serinah”. Dibangun
pada tahun 1986, dibagi dalam bilik-bilik yang berjumlah 27 bilik.
Gbr.IV.1 Lokasi Penelitian
Sumber Peta ; BAPPEDA
Batas administratif desa Ensaid Panjang adalah sbb:
- Sebelah Utara : Desa Sei. Maram
- Sebelah Timur : Desa Baning Panjang
- Sebelah Selatan : Desa Empaci
- Sebelah Barat : Desa Merpak
Rumah Panjang “Tembawang Riring Serinah” terletak
di desa Ensaid Panjang. Jumlah penduduk sebanyak 582 jiwa[1].
Terdapat 118 kepala keluarga. Penduduk mayoritas beragama katolik. Jarak desa
Ensaid Panjang dari kota kabupaten yaitu kota Sintang adalah sekitar 50 km.
Lokasi dapat dicapai melalui jalur darat
dengan menggunakan mobil maupun sepeda motor.
IV.2 Pola Perkampungan
Tipikal perkampungan Indonesia pada dasarnya
menggambarkan respon terhadap alam, kebudayaan ( tatanan sosial ), sistem
bercocok tanam, dan kosmologi masyarakat yang mendiaminya.
Seperti Rumah Panjang masyarakat Dayak lainnya, Rumah
Panjang Dayak Desa di desa Ensaid Panjang selalu menghadap ke arah matahari
terbit (Matari Tumbuh ). Selain Rumah
Panjang sebagai bangunan utama, di sekitar Rumah Panjang terdapat
bangunan-bangunan pendukung seperti : lumbung padi, WC, tong air, kandang ayam,
dan juga rumah tunggal yaitu rumah yang dibuat oleh anggota keluarga yang
memisahkan diri dari Rumah Panjang. Rumah Panjang merupakan pusat dalam sebuah
pemukiman. Bangunan-bangunan pendukung disekitar Rumah Panjang harus menghadap
ke arah Rumah Panjang.
Rumah Panjang masyarakat Dayak Desa di Desa Ensaid
Panjang terletak di pinggir sungai yaitu Sungai
Kebiyau. Sungai kebiyau terletak di depan Rumah Panjang. Sebelum dibuat
jalan darat, sungai memegang peranan yang sangat penting karena sungai
dipergunakan sebagai jalur transportasi antara kampung yang satu dengan kampung
yang lain. Masyarakat Dayak Desa di desa Ensaid Panjang menggunakan air sebagai
jalur transportasi, sumber air bersih, tempat mandi, mencuci, dan lain-lain.
Di sekitar Rumah Panjang
terdapat kebun dan pohon buah-buahan, kemudian tanah perladangan dan setelah
itu hutan rakyat. Area pekuburan terletak + 2 kilometer dari Rumah
Panjang. Tanah kuburan merupakan area keramat bagi masyarakat Dayak Desa. Hutan
di sekitar kuburan tersebut tidak boleh diganggu ( dijadikan ladang atau
diambil kayunya untuk dijadikan bahan bangunan ).
Pemukiman Dayak Desa
selalu terletak di dekat pegunungan. Pegunungan bagi masyarakat Dayak Desa di desa
Ensaid Panjang dijadikan sebagai sumber penghidupan, karena pada umumnya tanah
di pegunungan subur dan tumbuh berbagai jenis tanaman buah-buahan seperti
durian, tengkawang, dll. Di pegunungan juga hidup berbagai jenis hewan buruan.
Ada 4 bagian penting dalam Rumah Panjang Dayak Desa yaitu:
1. Bagian depan yang disebut Ujung Ruai
2. Bagian belakang yang disebut Ujung Bilik
3. Samping kanan yang disebut Punggang Ulu
4. Samping kiri yang disebut Punggang Ilik
Bagian depan disebut Ujung Ruai karena letaknya di
depan ruang Ruai. Di depan Rumah
Panjang terdapat halaman yang cukup luas yang digunakan untuk bermain bagi
anak-anak atau sebagai area parkir bagi tamu yang datang ke Rumah Panjang.
Halaman tersebut menjadi area bermain yang menyenangkan pada sore hari karena
cahaya matahari terlindung oleh Rumah Panjang.
Di sekeliling halaman depan terdapat
lumbung-lumbung padi. Semua lumbung padi tersebut menghadap ke arah Rumah
Panjang. Masyarakat Dayak Desa mulai membuat lumbung sekitar awal tahun 2000
karena kondisi Rumah Panjang sudah mulai condong. Rumah Panjang sudah tidak
kuat lagi menahan beban yang berat. Sebelumnya pada tahun 1986 – 2000
masyarakat Dayak Desa menyimpan hasil panennya di ruang Sadau. Melihat kondisi Rumah
Panjang yang sudah mulai rusak maka masyarakat di Rumah Panjang mengadakan sepakat ( musyawarah ) untuk memperbaiki
Rumah Panjang yang sudah dalam kondisi miring. Akhirnya diputuskan untuk
membuat lumbung-lumbung padi yang terpisah dari Rumah Panjang dan merenovasi Rumah
Panjang tersebut yaitu dengan cara memberi penguat pada beberapa tiang utama.
Bagian belakang Rumah Panjang disebut Ujung Bilik
karena letaknya setelah ruang Bilik. Ujung Bilik letaknya di bagian sebelah
Barat. Untuk mengatasi sinar matahari yang berlebihan ke arah Rumah Panjang,
maka di bagian belakang Rumah Panjang ditanam berbagai jenis tanaman
buah-buahan seperti : pohon kapuk ( buahnya sekaligus dipergunakan sebagai
bahan untuk membuat bantal ), pohon pinang, sirih, kelapa, pohon pisang dan
lain-lain.
Rumah
Panjang Dayak Desa selalu terletak sejajar dengan aliran sungai. Ujung Rumah
Panjang yang terletak ke arah bagian hulu sungai disebut Punggang Ulu dan bagian yang terletak ke hilir sungai disebut Punggang Ulik. Pada bagian samping kanan
Rumah Panjang terdapat rumah tunggal, dan tempat menjemur padi dan kebun karet.
Sedangkan pada bagian samping kiri terdapat beberapa buah lumbung padi, WC,
tong air, tempat menjemur padi dan juga tanaman-tanaman buah-buahan seperti
kelapa, jambu dll. Pada Bagian samping kiri terdapat halaman yang cukup luas.
Elemen tapak yang penting
lainnya adalah tempat untuk mandi ( Tepian
). Terdapat 2 area tempat mandi yaitu bagian hulu dan bagian hilir. Bagian
hulu disebut Tepian Ulu dan bagian hilir disebut Tepian Ilik. Tepian Ilik
berfungsi sebagai tempat untuk mandi dan mencuci sedangkan di Tepian Ulu dipergunakan sebagai tempat untuk
mandi, mencuci dan mengambil air bersih. Namun semenjak beberapa tahun yang
lalu terdapat sumber air bersih yang dialirkan dari gunung melalui pipa. Air
tersebut menjadi sumber air bersih bagi penduduk desa terutama pada saat musim
kemarau dimana air sungai tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Keran-keran air
bersih terletak di halaman depan Rumah Panjang sehingga penduduk tidak perlu
lagi untuk mengangkut air ke sungai untuk dikonsumsi sehari-hari.
Gbr.IV.2 Pola Perkampungan
Sumber : Hasil Survey 2008
IV.3. Jenis dan Fungsi Ruang
Fungsi utama dari sebuah Rumah Panjang adalah
sebagai tempat untuk bermukim atau menginap. Ruang-ruang dibuat untuk menampung
segala jenis aktivitas yang berlangsung di Rumah Panjang tersebut. Masyarakat
Dayak Desa biasanya berkumpul bersama dalam jumlah puluhan sampai ratusan orang
untuk mengadakan berbagai jenis kegiatan seperti upacara gawai yang
dilaksanakan setahun sekali. Upacara gawai dimaksudkan untuk merayakan pesta
sehabis panen. Gawai bukan saja dihadiri oleh masyarakat yang tinggal di Rumah
Panjang namun juga dihadiri oleh masyarakat-masyarakat di kampung
sebelah.Selain upacara gawai, terdapat upacara lain seperti upacara perkawinan,
upacara kematian, pertemuan perundingan untuk membicarakan kepentingan bersama
dan memecahkan berbagai perselisihan.
Dari segi bentuk dan morfologi ruang Rumah Panjang
Dayak Desa berbentuk persegi panjang. Panjang sebuah Rumah Panjang tidak tetap
tergantung dari jumlah keluarga yang menempatinya.
Gbr.IV.3 Tampak Atas
Sumber : Hasil Survey : 2008
Rumah Panjang Dayak Desa terbagi menjadi 2 bagian
utama yaitu bagian dalam ( kamar )
dan bagian luar ( teras ). Bagian luar disebut Ruai , dan bagian dalam disebut bilik. Ruai dan bilik dibagi-bagi lagi menjadi beberapa
bagian dan setiap bagiannya memiliki fungsi yang berbeda.
Gbr.IV.4 Potongan Melintang
Sumber : Hasil Survey : 2008
Rumah Panjang terdiri dari beberapa bilik. Jumlah bilik menunjukkan jumlah kepala keluarga yang mendiaminya. Satu bilik biasanya ditempati oleh satu
keluarga. Lebar satu bilik rata-rata antara 4-5 m. Panjang satu bilik rata-rata 8 m, ditambah dapur ke
arah belakang rumah. Panjang. Lebar dapur kira-kira 2 m. Bilik merupakan satu ruangan yang luas tanpa sekat.
Di desa Ensaid Panjang terdapat 4 jenis bilik yang
memiliki peranan khusus dalam sebuah Rumah Panjang, yaitu :
1. Bilik Pun
2. Bilik Nga-pit
3. Bilik Nekop
4. Pemangku Tangga
Bilik
milik Pun Rumah berada pada posisi
bagian tengah Rumah Panjang, bilik Nekop
berada di samping kanan bilik Pun Rumah
dan arah bukaan pintunya berlawanan dengan arah bukaan pintu milik Pun Rumah.
Dan bilik Nga-pit berada di samping
kiri bilik Pun Rumah dan arah bukaan pintunya searah dengan arah bukaan pintu
milik Pun Rumah.
Semua penghuni Rumah Panjang biasanya masih ada
ikatan kekeluargaan. Bilik yang
bersebelahan biasanya dihuni oleh kepala keluarga yang memiliki ikatan kekeluargaan,
misalnya bersaudara, bapak-anak dll.
Bilik-bilik tersebut tidak boleh dipisahkan oleh bilik orang lain yang bukan saudara
kandung. Penghuni bilik yang
memisahkan 2 bilik yang bersaudara
akan berkurang rezekinya, selalu tertimpa musibah dll.
Posisi ruang yang tidak boleh lainnya adalah dua
bilik yang paling ujung ditempati oleh dua kepala keluarga yang bersaudara. Hal
ini akan menyebabkan penghuni lainnya menjadi berkurang rezekinya. Kedua
saudara tersebut seolah-olah menguasai Rumah panjang tersebut.
luar biasa bung... TA kemarin ye bang... hihihi
BalasHapusha.....ya yas........ah biasa jak bah nh.....blm sempat upload semua.....
Hapusman itu sketsa hasil survey pribadi atau mengutip, sama halnya dengan tulisannya kalau emang mengutip ditulis dong mengutip dari mana, kalau enggak ya gpp. Soalnya saya juga dapat tulisan seperti itu dan gambar-gambar seperti itu dari (PU Cipta karya. (2008). Suku Dayak di Kalimantan Barat, Laporan akhir Perencanaan pendataan rumah adat Kalbar. Pontianak: Pu Cipta Karya Provinsi Kalimantan Barat), nah saya gak tau sih yang meulis pertama siapa, tapi saya juga sudah pernah memasukan abstrak seminar internasional dengan judul "dayak desa" merujuk tulisan oleh PU itu. he he he......
BalasHapusThanks bang...sarannya.....ini di buat berdasarkan tugas akhir saya....klo yg di pu tuh dibuat berdasarkan skripsi saya dgn pak valen.....
Hapus