Selasa, 21 Agustus 2012

Tatanan Rumah Panjang Dayak Desa


Tatanan Rumah Panjang Dayak Desa

V.1 Analogi dan Transformasi

Rumah Panjang Dayak Desa merupakan transformasi dari sebuah pohon[1]. Di dalam Rumah Panjang Dayak Desa dikenal sebutan Pun Rumah. Pun berarti Pohon. Pun Rumah merupakan kepala atau pemimpin Dalam Rumah Panjang. Pun Rumah menempati bilik paling tengah dari Rumah Panjang. Namun dalam perkembangannya bisa saja bilik pun tidak berada ditengah-tengah Rumah Panjang. Hal ini bisa saja diakibatkan oleh kondisi lahan yang tidak memungkinkan untuk melakukan penambahan ruang ( bilik ) ke suatu bagian ujung dari Rumah Panjang.


[1] Lihat juga dengan pernyataan kridosasono, ( 1976 ) dalam buku kawruh kalang, disebutkan bahwa orang memasuki sebuah rumah diibaratkan sebagai orang yang berteduh di bawah pohon    karena : ( 1 ) Orang tanpa rumah ibarat pohon tanpa bunga, ( 2 ) Rumah tanpa pendopo ibarat pohon tanpa batang; ( 3 ) Rumah tanpa dapur ibarat pohon tanpa buah;   ( 4 ) Rumah tanpa kandang binatang ibarat pohon tanpa daun; ( 5 ) Rumah tanpa gapura ibarat pohon tanpa akar.



 
Dalam Dayak Desa balok atau bahan bangunan terbuat dari kayu-kayu bulat. Kayu bulat merupakan bahan yang dominan di dalam Rumah Panjang. Penggunaan kayu bulat sangat menguntungkan. Jika ditinjau dari segi arsitekturnya, bahan yang bulat dapat menimbulkan persepsi khusus terhadap keseluruhan ruang. Kayu bulat akan menimbulkan kesan ruang yang ramah, akrab dan bersahabat. Bahan kayu sendiri menimbulkan kesan hangat.

Bagian balok terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pun ( pangkal ) dan bagian ujung     ( bagian atas atau pucuk ). Bagian pun balok harus mengarah ke arah bagian tengah Rumah Panjang atau ke arah Pun Rumah. Dan bagian ujung dari balok harus selalu mengarah ke arah luar atau ujung Rumah Panjang. Apabila ingin menyambung balok harus selalu memperhatikan aturan-aturan tersebut. Setiap pun ( pangkal ) balok harus selalu mengarah ke bagian tengah. 



 
Sambungan antara 2 balok merupakan sambungan antara ujung dan pun                   ( pangkal ). Begitu juga dengan tiang atau bagian balok yang tegak   ( vertikal ). Bagian pun balok harus mengarah ke tanah dan bagian ujung harus selalu mengarah ke atas.

 V.I.1 Potongan Memanjang


 
Dinding Pun Bilik memisahkan bangunan menjadi 2 bagian yang memiliki sifat yang saling bertentangan. Ujung sebelah kiri dinamakan Punggang  Ulu sedangkan ujung sebelah kanan dinamakan Punggang Ilik. Bilik disebelah kiri dinamakan Bilik Nga-pit sedangkan Bilik disebelah kanan dinamakan Bilik Nekop.

Arah bukaan pintu antara sebelah kiri dan kanan saling berlawanan. arah bukaan pintu di dalam Rumah Panjang Dayak Desa dibuka keluar. Daun pintu membentuk suatu perisai yang siap menghadang bahaya yang dating baik dari ujung sebelah kiri maupun ujung sebelah kanan Rumah Panjang. 


 
V.I.2 Potongan Melintang

Pada bagian potongan melintang, Rumah Panjang dibagi menjadi 2 bagian sama panjang, yaitu bagian depan dan bagian belakang rumah. Kedua ruangan tersebut dipisahkan oleh dinding pembatas antara ruang luar dan ruang dalam. Ruang luar dinamakan Ruai dan ruang dalam dinamakan Bilik.

Dinding pemisah antara Ruai dan Bilik dinamakan Dinding Ukoi  ( Dinau Ukoi ). Berdasarkan aktivitas yang berlangsung di dalam ruang, Ruai berfungsi untuk menampung kegiatan-kegiatan yang bersifat umum atau kegiatan dilakukan secara bersama-sama. Misalnya menerima tamu bersama, tempat bermain bagi anak-anak, dan lain-lain. Sedangkan Bilik berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya lebih pribadi, misalnya makan, tidur, menerima tamu pribadi.

 Berdasarkan sifat ruang maka Ruai dapat digolongkan ke dalam ruang publik, sedangkan Bilik termasuk ke dalam ruang private.
 
Gbr. 5.7 Sumbu Simetris
Sumber : Analisa


 
Gbr. 5.8 Susunan balok
Sumber : Analisa


 
Setiap Bilik memiliki pusatnya tersendiri, yaitu Tiang Pemun. Tiang Pemun dipasang di samping Tiang Bubungan. Tiang Pemun berfungsi sebagai “Penyawa Rumah”. Ketika membangun Rumah Panjang tiang pertama yang ditancapkan adalah Tiang Pemun. Fungsi Tiang Pemun adalah sebagai penanda jumlah bilik yang akan dibangun. 






+++++++++++++hoammmm ngantuk lanjut kapan-kapan jak ya ++++++++++
 


















1 komentar:

  1. keren man... bahasannya cukup lengkap, daftarin menjadi website man...
    trus cantumin sumber sumbernya... jadi bs di jadikan bahan pustaka penelitian... apalgi yg nulis orang dayaknya langsung...
    bs jadi sumber penelitian selanjutnya nih....

    BalasHapus